Apa Perbedaan Antara Redis dan MongoDB?
Remote Dictionary Server (Redis) dan MongoDB adalah dua basis data NoSQL yang menyimpan data dalam format yang tidak terstruktur. Basis data NoSQL menyimpan data secara berbeda dari basis data relasional, yang menggunakan tabel, baris, dan kolom. Redis adalah basis data dalam memori dan sumber terbuka yang menyimpan data sebagai pasangan nilai-kunci. Redis menyimpan data dalam RAM untuk performa tinggi. Namun, Redis juga menawarkan penyimpanan persisten dalam disk sebagai fitur tambahan. MongoDB adalah basis data dokumen dengan sumber yang tersedia yang menyimpan data dalam format JSON serial. MongoDB menyimpan data pada memori eksternal, tetapi juga menyertakan mesin penyimpanan dalam memori dalam edisi korporasi.
Pelajari selengkapnya tentang basis data NoSQL »
Model data: Redis vs. MongoDB
Redis dan MongoDB menggunakan model data yang berbeda dan secara arsitektur menyimpan data secara berbeda.
Redis
Redis menyimpan data dalam RAM sehingga Anda dapat mengakses data langsung dari memori. Meskipun memberikan respons berlatensi rendah, Redis membatasi volume data yang dapat Anda simpan. Redis menyimpan set data ke disk melalui snapshot dan pencatatan file append-only (AOF), yang memberikan daya tahan pada data.
Redis menyimpan data sebagai pasangan nilai-kunci, yang setiap entri datanya memiliki kunci yang unik. Redis mendukung berbagai tipe data seperti sorted set, hash, set, list, dan string. Kunci dapat memiliki panjang hingga total 512 MB.
Gambar berikut menunjukkan model data Redis.
MongoDB
MongoDB mengikuti model data dokumen untuk menyimpan data secara primer dalam penyimpanan memori eksternal. MongoDB menyimpan data sebagai dokumen JSON Biner (BSON) terserialisasi. Ukuran dokumen maksimum adalah 16 MB.
Arsitektur MongoDB berguna untuk penskalaan volume data yang besar karena dapat meningkatkan kemampuan berdasarkan ruang disk. Pengguna korporasi juga dapat menggunakan mesin penyimpanan dalam memori untuk pendekatan hibrida. Anda dapat menggunakan caching memori untuk data yang sering diakses dan tetap mengandalkan penyimpanan disk untuk persistensi.
Gambar berikut menunjukkan model data MongoDB.
Persamaan antara Redis dan MongoDB
Baik Redis maupun MongoDB adalah basis data NoSQL yang menawarkan desain skema fleksibel, skalabilitas horizontal, dan ketersediaan tinggi. Anda dapat menggunakannya untuk menyimpan data tidak terstruktur seperti dokumen dan gambar secara lebih fleksibel. Tidak seperti basis data relasional, keduanya mengizinkan model data dinamis yang tidak menggunakan skema.
Terdapat berbagai persamaan antara kedua basis data non-relasional ini.
Pengindeksan sekunder
Redis dan MongoDB menyediakan pengindeksan sekunder. Dengan fungsi ini, Anda dapat membuat indeks tambahan pada bidang kunci nonprimer. Setelah membuat indeks tambahan ini, Anda dapat membuat kueri dan mengambil data dengan lebih cepat saat mencari kriteria yang berbeda. Pengindeksan sekunder meningkatkan fleksibilitas dan performa kueri di kedua basis data NoSQL.
Replikasi
Untuk memberikan ketersediaan serta daya tahan yang tinggi, MongoDB dan Redis menggunakan replikasi. Anda membuat set replika (atau klaster), tempat basis data NoSQL mereplikasi data di beberapa simpul untuk memberikan redundansi. Di kedua basis data, terdapat instans primer yang menerima operasi tulis dan satu atau beberapa instans sekunder yang mereplikasi data dari instans primer. Jika instans primer gagal, instans sekunder dapat mengambil alih.
Performa
Baik Redis dan MongoDB memberikan respons latensi rendah dan dapat menangani beban kerja dengan throughput tinggi. Redis adalah basis data dalam memori. Artinya, Redis menyimpan data dalam memori. Sistem penyimpanan ini memungkinkan Redis untuk memberikan operasi baca dan tulis berkecepatan tinggi. MongoDB menggabungkan penyimpanan memori dengan penyimpanan berbasis disk, yang memberikan kecepatan dan ketahanan pada data.
Perbedaan utama: Redis vs. MongoDB
Redis dan MongoDB juga memiliki perbedaan dalam hal fungsi dan kemampuannya. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya.
Penskalaan
Penskalaan horizontal memungkinkan MongoDB menangani volume data besar secara efisien. MongoDB menggunakan penyerpihan untuk mendistribusikan data di beberapa wilayah dan simpul. Dengan operasi lintas penyerpihan, Anda dapat membuat kueri dan memperbarui di banyak serpihan.
Redis tidak menawarkan tingkat skalabilitas yang sama dengan MongoDB. Redis hanya menggunakan serpihan tunggal secara default untuk operasi primer. Anda harus secara manual memelihara penyerpihan berdasarkan hash, yang membuat manajemen menjadi lebih kompleks. Redis juga tidak memiliki fungsionalitas lintas serpihan.
Ketersediaan
Baik MongoDB maupun Redis mendukung ketersediaan melalui replikasi. Namun, MongoDB mendukung tingkat ketersediaan yang lebih tinggi menggunakan set replika. MongoDB dapat membuat hingga 50 salinan data, yang didistribusikan di beberapa simpul, pusat data, dan bahkan wilayah geografis. MongoDB mendukung mekanisme failover otomatis; jika simpul utama offline, simpul primer baru dari replika akan dipilih.
Sebaliknya, Redis tidak menyediakan failover otomatis secara default. Pengguna admin menginisiasi failover manual, terutama jika replika berada di pusat data yang berbeda. Anda harus mengatur dan mengonfigurasi komponen yang terpisah, yang disebut Redis Sentinel, jika Anda menginginkan failover otomatis.
Integritas
MongoDB mendukung transaksi multidokumen yang bersifat atom, konsisten, terisolasi, dan tahan lama (ACID). Dengan demikian, Anda dapat menjaga data tetap konsisten di beberapa operasi. Dengan transaksi multidokumen, Anda dapat melakukan beberapa operasi sebagai satu unit. Dalam satu sesi, MongoDB melakukan semua perubahan atau melakukan rollback, yang membantu memastikan kepatuhan ACID.
Sebaliknya, Redis tidak menyediakan dukungan ACID bawaan. Namun, Anda dapat menggunakan perintah MULTI untuk mengelompokkan beberapa perintah ke dalam satu operasi atom. Meskipun demikian, itu saja tidaklah cukup. Anda juga perlu mengimplementasikan fungsionalitas rollback dalam kode aplikasi karena Redis tidak mendukung fungsionalitas ini secara native dalam transaksi.
Bahasa kueri
MongoDB memberikan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam kuerinya dan bahkan menjalankan perhitungan spasial yang kompleks serta fungsi analisis data. MongoDB menggunakan Bahasa Kueri MongoDB (MQL), yang mendukung sintaksis seperti JSON untuk menyederhanakan kueri tingkat lanjut. Dengan MQL, Anda dapat menjalankan kueri tingkat lanjut di satu atau beberapa kunci, pencarian teks, dan rentang.
Sebaliknya, Redis dioptimalkan untuk operasi akses nilai-kunci yang cepat alih-alih kemampuan kueri dan pencarian yang kompleks. Anda menggunakan Redis terutama dengan memberikan kunci dan mengambil data yang sesuai. Redis tidak memiliki bahasa kueri seperti MQL. Sebaliknya, Redis menawarkan berbagai perintah untuk berinteraksi dengan data. Misalnya, Anda dapat menggunakan perintah GET untuk mengambil nilai, dengan memberikan kunci yang sesuai.
Waktu yang tepat untuk menggunakan Redis vs. MongoDB
Untuk penyimpanan data sementara dengan kueri yang cepat, gunakan Redis. Untuk penyimpanan yang persisten dalam jangka panjang atas data kompleks dengan kueri yang kaya, gunakan MongoDB.
Redis menyediakan akses cepat ke data yang sering diakses sehingga cocok untuk penyimpanan caching dan sesi. Anda dapat menggunakannya dalam aplikasi waktu nyata atau arsitektur yang didorong peristiwa karena dukungan bawaannya untuk pola perpesanan publikasi-berlangganan (pub/sub). Redis juga menawarkan struktur data lanjutan seperti sorted set dan list, yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem pembatasan laju, antrean tugas, dan penjadwalan pekerjaan. Redis juga efisien untuk menghitung dan mengagregasikan data sehingga cocok untuk melacak data papan peringkat atau statistik lainnya.
Sebaliknya, Anda dapat menggunakan MongoDB untuk menyimpan data aplikasi yang kompleks dalam skala besar. MongoDB menawarkan struktur basis data dan penyimpanan tradisional yang tidak menggunakan skema sehingga developer dapat mengambil pendekatan yang lebih fleksibel. MongoDB menangani tulis dan baca bervolume tinggi secara efisien serta dapat menangani set data besar. Anda dapat menggunakannya untuk manajemen konten atau untuk mengelola profil pengguna dalam skala besar. MongoDB juga memiliki indeks geospasial bawaan dan mendukung kueri spasial sehingga cocok untuk aplikasi berbasis lokasi atau data dengan komponen geospasial.
Dapatkah Anda menggunakan Redis dan MongoDB secara bersama-sama?
Menggunakan Redis dan MongoDB secara bersama-sama adalah strategi umum dalam banyak aplikasi. Kecepatan Redis secara alami akan melengkapi kemampuan penyimpanan jangka panjang yang dimiliki MongoDB. Anda dapat menggunakan Redis dan MongoDB untuk mengoptimalkan performa basis data, meningkatkan skalabilitas, dan menyediakan sistem yang fleksibel untuk aplikasi.
Misalnya, Anda dapat menggunakan Redis untuk pemrosesan data waktu nyata. Redis sangat ideal untuk menangkap dan memproses data streaming langsung karena dapat menangani skenario pemrosesan data waktu nyata. Kemudian, Anda dapat menyimpan data atau hasil yang Anda proses dengan Redis di MongoDB untuk pengarsipan dan analitik terintegrasi yang lebih kompleks.
Contoh lainnya adalah model data hibrida di Redis dan MongoDB. Anda dapat menggunakan penyimpanan nilai-kunci Redis dan model berorientasi dokumen MongoDB secara bersamaan. Redis menyediakan sistem sederhana untuk mengakses metadata yang sering Anda akses. Pada saat yang sama, Anda dapat menggunakan MongoDB untuk struktur data yang lebih kompleks.
Ringkasan perbedaan: Redis vs. MongoDB
Redis |
MongoDB |
|
Model data |
Penyimpanan data dalam memori yang berbasis nilai-kunci. |
Basis data dokumen persisten. |
Penskalaan |
Redis tidak menawarkan skalabilitas sebanyak itu. |
Basis data MongoDB sangat mudah diskalakan melalui penskalaan horizontal, penyerpihan, dan data partisi. |
Ketersediaan |
Anda memerlukan komponen terpisah yang disebut Redis Sentinel guna memantau klaster untuk failover otomatis. |
Failover otomatis secara default. |
Integritas |
Redis menawarkan perintah untuk membuat operasi atom tunggal. Rollback harus dikelola dalam kode aplikasi. |
MongoDB memiliki dukungan bawaan untuk transaksi dan rollback ACID multidokumen. |
Bahasa kueri |
Redis menggunakan perintah untuk kueri. |
MongoDB menggunakan Bahasa Kueri MongoDB (MQL) untuk membuat kueri dan memanipulasi data. |
Bagaimana AWS dapat membantu kebutuhan Redis dan MongoDB Anda?
Amazon Web Services (AWS) memiliki banyak penawaran untuk mendukung pekerjaan Anda dengan Redis dan MongoDB.
Amazon MemoryDB adalah layanan basis data dalam memori yang kompatibel dengan Redis dan tahan lama yang memberikan performa ultracepat. Layanan ini dibangun secara khusus untuk aplikasi modern yang dibuat dengan arsitektur layanan mikro. MemoryDB menyimpan data secara tahan lama di beberapa Zona Ketersediaan (AZ) menggunakan log transaksi Multi-AZ untuk mengaktifkan failover cepat, pemulihan basis data, dan mulai ulang simpul. Anda dapat mencapai latensi baca mikrodetik dan latensi tulis milidetik satu digit di samping throughput yang tinggi.
Amazon ElastiCache adalah layanan caching terkelola penuh yang memudahkan pengaturan, pengoperasian, dan penskalaan cache di cloud. Dengan ElastiCache, Anda dapat mengakselerasi kecepatan aplikasi dan membuka latensi pembacaan dan penulisan mikrodetik dengan caching data dari basis data primer serta penyimpanan data.
Amazon DocumentDB (dengan kompatibilitas MongoDB) adalah basis data dokumen JSON native terkelola sepenuhnya yang menskalakan beban kerja korporasi dengan sangat mudah. Dengan kemampuannya untuk menyimpan, membuat kueri, mengindeks, dan mengumpulkan data dalam format JSON yang fleksibel, Anda dapat mengembangkan serta mengoptimalkan aplikasi dengan lebih cepat dari sebelumnya. Dengan basis data terkelola, Anda tidak perlu melakukan tugas manajemen basis data manual sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menyederhanakan pengembangan.
Mulai menggunakan Redis dan MongoDB di AWS dengan membuat akun sekarang juga.